Hati gelisah, masuk 2021 ini
kenapa baru beberapa hari saja sudah banyak cobaan, eh, bukan beberapa hari
tapi baru beberapa jam saja. HAHAHA hidup kadang selucu itu ya,
tanpa diduga orang yang terdekat bisa saja menjadi orang yang menyebalkan.
Dari pertengkaran kecil timbul
rasa kecewa, rasa marah, rasa sakit hati namun yang bisa membuat kita jadi
orang yang hebat adalah melawan semua pola pikir negatif dan menggantinya
dengan hal-hal yang membuat kita bahagia sehingga tidak ada lagi rasa bersalah
kemudian hari.
Meski sulit, tetapi patut dicoba,
bukan?
2021, sepertinya tidak mau kalah dari tahun 2020.
2021 atau bisa kita sebut 2020
part 2, bumi pertiwi sudah dihantam pelbagai cerita duka, dimulai dari pesawat
sriwijaya Air dengan nomor penerbangan JT182 yang jatuh di Kepulauan Seribu,
diikuti Bencana Longsor di Sumedang.
Beberapa hari kemudian menyusul
gempa bumi di Mamuju dan banjir bandang di Kalimantan Selatan. Hmm…seolah Tuhan
semesta alam tak ingin kita rehat dari kerasnya hantaman cobaan yang sedang
kita alami sepanjang tahun 2020 kemarin.
Namun, dari semua persitiwa
tersebut serangan virus covid19 adalah yang terbesar, seolah tiada henti
penyebarannya dan semakin banyak pula yang terkonfirmasi, dan yang paling
menyedihkan adalah banyak juga yang menjadi korban keganasan covid19 ini.
Apakah covid19 ini akan berhenti
ketika semua warga bumi dinyatakan positif atau bagaimana?
Sebuah pertanyaan besar, yang
terus berputar-putar didalam otakku. Seperti sensus, apakah mungkin covid19 ini
sedang melakukan sensus sekaligus seleksi alam pada semua warga bumi? semua seakan-akan
disensus pada waktunya.
Menyakitkan memang namun itu
kenyataannya, semua orang pasti akan sakit dan tidak ada yang kebal. Namun,
dibalik semuanya itu tetap saja muncul konspirasi atau pendapat miring yang
bukannya membantu menyelesaikan permasalahan dunia ini, tetapi malah menambah
permasalahan. Waduuuhhh
Ada cerita unik, salah seorang
kerabatku yang dijauhi tetangganya karena dinyatakan reaktif setelah selesai
swab antigen, padahal ia sedang pilek saat melakukan swab antigen tersebut,
terpaksa karena ini keperluan untuk pekerjaan.
Namun, berita yang menyebar
seolah dia telah terkena covid19 yang mengerikan, dan mereka menjauhi temanku, HAHAHA
lucu sekali ya, bukannya
membantu menguatkan dengan memberikan support system berupa mental health yang
baik namun malah membuat orang yang sedang terjangkit merasa kecil.
Pada akhirnya, kita hanya bisa
menjaga kondisi sambil berusaha hidup lebih sehat dengan tetap menaikkan doa
pada yang Kuasa, karena sumber kehidupan hanyalah dari Tuhan Semesta Alam.
Jagalah tubuhmu agar tidak sakit dengan mengubah gaya hidupmu yang mungkin
salah.
Kuatkan imanmu agar tak goyah
iman dan dan tak mudah jatuh mentalmu, karena selain tubuh yang sehat, jiwa
yang sehat juga diperlukan. Keduanya saling memengaruhi satu dengan yang lain.
Tuhan Yesus Memberkati !!!
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...