Corona Virus atau COVID-19 adalah
virus Sars model terbaru yang menyerang rongga pernapasan hingga penderitanya
meninggal dunia, telah memakan korban kurang lebih ratusan ribu lebih jiwa dari
seluruh penjuru dunia.
Awal kemunculan virus ini di
salah satu kota di Tiongkok memberikan efek yang lumayan parah dimana banyak
kota di daratan Tiongkok harus Meng-lockdown diri demi mencegah penyebarannya.
31 Desember 2019, adalah hari dimana
pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengumumkan bahwa sebuah wabah terbaru
sedang mengintai dunia, Indonesia adalah salah satu negara yang bisa dibilang
bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum akhirnya virus ini dari wabah
berubah menjadi Pandemi.
Namun, kesiapan yang kurang
matang membawa Indonesia harus rela mengorbankan puluhan dokternya yang
notabene adalah ujung tombak dalam perlawanan menghadapi virus Corona ini.
Sejak 1 Maret 2020, Indonesia
tetap berusaha yang terbaik untuk bisa melawan virus ini, dan banyak hal
penting yang harus dilalui tanpa adanya khalayak ramai. Seperti perayaan Paskah
yang harus dilakukan dengan ibadat dari rumah masing-masing sembari
mendengarkan misa atau Ibadat secara live streaming. Pun juga dengan bulan
ramadhan, hingar bingarnya tak nampak, tidak seperti biasa. Hari-hari di bulan
ramadahan harus diisi dengan berdiam diri saja di rumah.
Satu pelajaran penting yang bisa
kita syukuri dari pandemi ini, yakni masyarakat menjadi lebih sadar akan
kebersihan dan kesehatan masing-masing dan sekitarnya, lihat saja banyak yang
berolahraga sambil berharap semoga virus ini tak menempel pada diri kita.
Namun ada juga hal serius yang
diabaikan padahal jelas-jelas sesuai anjuran pemerintah bahwa kita harus
mengunci diri kita di rumah masing-masing, jikalaupun harus keluar harus
menggunakan masker dan selalu cuci tangan.
Memang benar, segala perkara
dapat kita lalui dengan Tuhan, tetapi Tuhan pun tak ingin kita menjadi pribadi
yang bodoh dengan mengabaikan mana yang baik dan mana yang buruk.
Dunia berjalan sepi namun satu
yang pasti, pandemi ini juga membawa pelajaran bagi kita semua bahwa dunia yang
telah kita sakiti bisa me-refresh dirinya dengan caranya sendiri.
Di Venice, karena tak adanya
aktifitas lumba-lumba mulai bermunculan di perairan yang biasanya dipenuhi oleh
gondala. Langit Jakarta dan beberapa kota besar menjadi lebih cerah dibanding
sebelumnya yang dipenuhi oleh polusi.
Namun, bukan hanya hal sedih karena
korban yang terus berjatuhan, bukan hanya hal senang karena melihat ketenangan
dunia, tetapi ada juga hal lucu yang hadir ditengah pandemi ini. Seperti, di
negara India atau Pakistan yang warganya dihantam menggunakan kayu rotan karena
melawan perintah lockdown, melihat para aparat menghantam mereka sekilas
menjadi bahan tertawaan pelega hati ditengah pandemi ini, atau presiden Rusia
yang mengeluarkan ratusan singa dan harimau demi mencegah orang-orang keluar
rumahnya.
Atau lelucon warga Jakarta yang katanya
melihat logo Universal Studio di langit saking cerahnya cuaca.
Memang benar, bukan sepenuhnya
lelucon karena itu adalah demi kebaikan bersama tetapi jika dilihat dari sudut
pandang hati yang butuh banyak hiburan karena harus meng-lockdown diri, bisalah
kita anggap itu sebagai lelucon. HAHA
Lelucon lainnya terjadi di Kota
Kupang atau kita kelahiran saya dan ini baru terjadi sekiranya seminggu yang
lalu, dimana orang pertama yang terkena virus Corona memposting video
pernyataan atau klarifikasinya di youtube, HAHA dia berkata bahwa ia tak
kemana-mana, selalu menjaga jarak, selalu menggunakan masker jika keluar pahala
kenyataannya dia sama sekali tak melakukannya, HAHA beruntung belum ada korban
dari apa yang dilakukannya namun kita sepatutnya berjaga-jaga.
Corona, sungguh sebuah kata yang
akan dibenci selama tahun 2020 ini, menghukum, menghancurkan, membinasakan,
mengkandaskan impian, harapan, cita, cinta dan kesempatan kita semua.
Tahun 2020 baru memasuki bukan
mei namun sungguh terasa dukanya, lihat saja banyak pesohor kenamaan yang pergi
meninggalkan dunia baik dalam maupun luar negeri seperti, Kobe Bryant, Ascharf
Sinclair, Glenn Fredly, Erwin Prasetya, dan yang paling terakhir adalah Didi
Kempot.
2020, GOT SUCKS MAN!!!!
LIFE IS SUCKS!!! terasa sekali di
tahun ini, tahun penuh musibah, berdiam diri di rumah namun tidak ada hiburan
seperti pertandingan olahraga, atau event yang paling tidak bisa menghibur kita
jika sedang mengkarantinakan diri. Hmmm…
Di Nusa Tenggara Timur, provinsi tempat
saya bermukim kini telah meningkat juga korban yang terkena corona ini, dari
yang satu orang dan sudah sempat kini bertambah menjadi 12 kasus dan masih
dalam proses perawatan.
Namun, masyarakat masih saja
melawan untuk mengkarantina diri, hmm mau bagaimana lagi ada juga yang terpaksa
keluar karena harus mencari sesuap nasi, ada juga yang kadang gak
penting-penting tapi harus keluar.
Di tahun ini juga, banyak
kegiatan-kegiatan penting yang harus ditunda seperti Olimpiade, Copa America,
Euro dan juga PON. Semua kegiatan tersebut harus ditunda hingga tahun depan,
mau tidak mau, suka tidak suka yah harus siap aja karena pandemic ini belum
berakhir.
Huuuffttt.... Masih banyak
pengeluhan dari hati ini, namun sepertinya mood saya menjadi semakin turun
karena rasa kantuk yang semakin tinggi, angkat kepala dan melihat jam, oh,
ternyata sudah jam 2 pagi, sepertinya sudah saatnya untuk tidur, semoga tulisan
kali ini menjadi sangat berguna untuk diri sendiri, masyarakat tanah air tumpah
darahku, bangsa, dan negara. HAHA
Sambal terasi campur kecap manis,
Sumpah enak sekali kalau dimakan,
Terima kasih kaka paling manis,
Sudah mau baca beta pung tulisan.
- Bryan Nakupenda -
*credit: gambar from google.
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...