![]() |
Buka Puasa Bersama Abang Roy, Kak Wan, Hani Intani dan Nur Amalia |
Menjadi seorang Desainer dan/atau
pengatur tata letak iklan atau berita pada Koran Harian Kupang Timor Express (TIMEX)
sungguh sebuah kesempatan yang tidak bisa saya sia-siakan. Sebuah kesempatan
langka dimana kesuksesan pasti akan mengikuti jika tidak dimulai dari sekarang.
Semenjak diwisuda September 2018,
lalu saya terlalu malas atau kepengen sekali untuk rehat dari segala aktifitas
dan ingin sekali liburan, hati pengen liburan sepuasnya tapi tuntutan serasa
selalu mengikuti langkah kaki, dan bukannya liburan yang datang tapi malah
makin sibuk dengan kegiatan latihan dan pelbagai aktifitas kempo lainnya sampai
akhirnya 30 November 2018 saya menyadari betul bahwa diri ini tidak bisa lari
dari kenyataan.
Surat lamaran untuk pertama kalinya
dibuat pada 1 Desember 2018 dan akan dimasukan ke KSP Tanaoba Lais Manekat (KSP
TLM) setelahnya setiap ada lowongan pekerjaan selalu mecoba untuk melamar.
Baca Juga : LIBURAN DADAKAN, DIANCAM PACAR
Sempat dipanggil untuk
diwawancarai oleh KSP TLM namun sayang belum keterima mungkin karena pada saat
wawancara itu serasa bukan wawancara tapi seperti sedang melawak saja, diri ini
pun maklum karena sebelumnya memang belum pernah diwawancarai apalagi
menyangkut dunia kerja.
Maret 2019 ada notifikasi dari
Bapa saya bahwa Timex sedang membutuhkan tenaga Designer/ Layouter, akhirnya
begitu dibaca persyaratan saya membuat surat lamaran dan seminggu kemudian
diwawancarai, pada saat itu kayaknya tidak diterima karena mereka membutuhkan yang
mahir menggunakan Adobe Indesign.
Namun dengan sedikit meyakinkan bahwa
saya cepat belajar akhirnya orang yang mewawancarai yang akhirnya saya ketahui
adalah seorang Direktur memberi kesempatan untuk ikut pelatihan dulu selama
tiga bulan sambil melihat-lihat proses atau cara kerja. Hari itu 6 Mei 2019,
hari pertama puasa, saya memulai petualangan di Timex.
Baca Juga : TIM BEREGU PUTRA TERBAIK!
Seminggu pertama terasa sangat
menjengkelkan karena gunanya apa coba jika pelatihan tapi tidak mempratekan
langsung, akhirnya pada minggu kedua saya diberi kesempatan untuk mempraktekan
dan seperti diawal tadi saya bilang, karena saya orangnya cepat belajar jadinya
tidak mudah untuk menguasai Indesign. Hoohoo hoho
Setelah seminggu dua minggu masuk
saya juga mengetahui bahwa nantinya saya akan menggantikan posisi senior saya
yakni Hani Intani yang akan ijin belajar. Jadinya otak dalam dri ini dipaksa
belajar lebih giat lagi, kelak ketika Hani sudah tidak lagi di Timex sudah
tidak perlu lagi kebingungan.
Sebulan setelahnya Hani pun pergi
dan diri ini seminggu masih sempat tanya ini dan itu tentang beberapa file hingga
akhirnya benar-benar terbiasa bekerja di Timex. Untung diri ini cepat belajar
jadinya sejak Hani tidak ada segala pekerjaan bisa terselesaikan tanpa kendala.
![]() |
Foto Bersama, hari terakhir Hani Intani |
Pernah ada yang bilang bahwa
ketika kita telah mendapatkan satu berkat (pekerjaan) pasti akan datang berkat
yang lain (tawaran bekerja). Dan datang juga panggilan wawancara untuk bekerja
dari beberapa tempat saya melamar, seperti CV SAMPURNA untuk menjadi sales
produknya namun akhirnya saya tolak, lalu dari KSP TLM lagi, karena sempat
tidak diterima akhirnya tanpa berpikir panjang saya tolak. Huuh Rasain loh
Itu kalimat yang ada dihati saya
ketika menolaknya. Namun setelah tiga bulan berjalan, saya berpikir bahwa dunia
kerja itu sebuah keuntungan untuk saya, bisa juga sebuah kerugian, misal jika
kinerja maksimal kita tidak dihargai sepantasnya itu adalah kerugian sedangkan
jika kita dihargai sebagaimana seharusnya itu adalah berkat kita.
Dari sini akhirnya saya marah
terhadap diri saya yang hidupnya tidak berubah dan tetap begitu-begitu saja,
seharusnya diri ini belajar giat dan berusaha menetapkan target pasti agar bisa
menjadi orang yang bisa dihargai sepantasnya. Namun ada baiknya juga karena
dengan bekerja juga saya jadi mengerti bahwa kita bisa memilih hidup seperti
robot yang bekerja dari pagi sampai sore setiap hari atau memilih jadi orang
yang mau menikmati hidupnya tanpa memikirkan beban hidup. Dan saya memilih untuk
berusaha menikmati hidup, tanpa memikirkan beban kerja dan tuntutan direktur
yang kadang berlebihan.
Baca Juga : MERANGKAI KATA DI WATTPAD
Rasa kebanggaan sebagai layouter/
designer muncul dan itu adalah kebanggaan yang berasal dari lubuk hati karena
ada tantangan dalam diri yang harus saya capai, yakni mengerti bagaimana media cetak
(dalam hal ini media cetak Koran) bekerja. Untuk melihat bagaimana media
bekerja akhirnya akhirnya setiap jam istirahat serasa tidak ingin pindah dari
komputer saja selama bekerja. Wkwkwk
Selain itu jadi punya tambahan
relasi dan belajar bagaimana membangun relasi yang baik juga. Bisa bekenal dan
bekerja bersama orang-orang hebat macam Kak Tina, Kak Riven, Hani, Nur, Ibu
Linda, Om Marthen, Pak Yula, Pak Yan, Asrul, Andi, Wilson, Pak Stenly, Frengki,
dan lainnya. Terima kasih Timex atas kesempatan yang diberikan, banyak suka
duka saat bekerja di Timex.
![]() |
Buka Puasa Bersama Hani, Nur dan Risna |
Terima kasih atas kesempatan
bekerja di TIMEX, setelah empat bulan yang luar biasa akhirnya harus mengambil
pilihan yang lumayan sulit namun berkat doa setiap malam saya.memilih untuk mencari pekerjaan yang bisa dibilang lebih menghargai
SDMnya. Dalam dunia kerja selalu ada baik buruknya tapi diri ini selalu
menguatkan hati agar mengambil nilai positif dari setiap pengalaman. Hehehe
"Ingatlah, dalam dunia kerja carilah keuntungan (nilai positif) bukan
kerugiannya (nilai negatif). Karena kita tidak akan tahu yang ini
atau yang itu
yang baik bagi kita."
- Bryan Nakupenda
0 Comments
Silakan berkomentar secara bijak atau sesuai topik pembahasan...